Senin, 20 April 2015

SEDEKAH

#RenunganMalam
#YukSedekah
#LakukanSekarang

Kenapa seorang mayit memilih "bersedekah" jika bisa hidup kembali ke dunia?

Sebagaimana firman Allah:

 رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ

"Wahai Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda [kematian]ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah..." {QS. Al Munafiqun: 10}

Kenapa dia tdk mengatakan,
"Maka aku dapat melaksanakan umroh"
"Maka aku dapat melakukan sholat atau puasa" dll?

Berkata para ulama,
Tidaklah seorang mayit menyebutkan "sedekah" kecuali karena dia melihat besarnya pahala dan keutamaannya setelah dia meninggal...
___

Maka, perbanyaklah bersedekah, karena seorang mukmin akan berada dibawah naungan sedekahnnya...[al-hadits]

Dan, bersedekah-lah atas nama org org yg sudah meninggal diantara kalian, karena sesungguhnya mrk sangat berharap kembali ke dunia untuk bisa bersedekah dan beramal shalih, maka wujudkanlah harapan mrk...

Dan, biasakan, ajarkan, didik anak-anak kalian untuk bersedekah...

Dan sedekah yg paling utama saat ini adalah; menyebarkan broadcast ini dengan niat sedekah,

Karena siapa saja yg mempraktekkan isi broadcast ini, dan mengajarkannya untuk generasi berikutnya, maka pahala-nya akan kembali kpd anda insyaAllah

Oleh:
Syeikh Maher al-Mueaqly hafidzahullah
[Imam Masjidil Haram, Mekah al-Mukarramah]

http://en.m.wikipedia.org/wiki/

Tidak ada AMALAN khusus di bulan rajab

Amalan Sunah di Bulan Rajab

Tidak terdapat amalan khusus terkait bulan Rajab. Baik bentuknya shalat, puasa, zakat, maupun umrah. Mayoritas ulama menjelaskan bahwa hadis yang menyebutkan amalan bulan Rajab adalah hadis bathil dan tertolak.

Ibnu Hajar mengatakan,

لم يرد في فضل شهر رجب ، ولا في صيامه ، ولا في صيام شيء منه معين ، ولا في قيام ليلة مخصوصة فيه حديث صحيح يصلح للحجة ، وقد سبقني إلى الجزم بذلك الإمام أبو إسماعيل الهروي الحافظ
“Tidak terdapat riwayat yang shahih, bisa untuk dijadikan dalil tentang keutamaan bulan Rajab, baik bentuknya puasa sebulan penuh atau puasa di tanggal tertentu bulan Rajab atau shalat tahajjud di malam tertentu. Keterangan saya ini telah didahului oleh ketengan Imam Al-Hafidz Abu Ismail Al Harawi.” (Tabyinul Ujub bimaa Warada fii Fadli Rajab, Hal. 6)

Imam Ibn Rajab mengatakan,

أما الصلاة فلم يصح في شهر رجب صلاة مخصوصة تختص به و الأحاديث المروية في فضل صلاة الرغائب في أول ليلة جمعة من شهر رجب كذب و باطل لا تصح و هذه الصلاة بدعة عند جمهور العلماء
“Tidak terdapat dalil yang shahih, yang menyebutkan adanya anjuran shalat tertentu di bulan Rajab. Adapun hadis yang menyebutkan keutamaan shalat raghaib di malam Jumat pertama bulan Rajab adalah hadis dusta, bathil, dan tidak shahih. Shalat Raghaib adalah bid’ah menurut mayoritas ulama.” (Lathaiful Ma’arif, Hal. 213)

selengkapnya:
http://www.konsultasisyariah.com/amalan-sunah-di-bulan-rajab/

Minggu, 19 April 2015

Mengapa ROSUL melarang kencing sambil berdiri

Kencing atau bahasa halusnya buang air seni ini sudah bukan suatu hal yang asing lagi bagi umat manusia. Setiap manusia melakukan aktivitas ini untuk mengeluarkan sisa-sisa metabolisme tubuh (mengeluarkan kotoran tubuh). Dalam melakukan aktivitas inipun kita dituntut melakukannya dengan benar dan sesuai aturan.

Hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiyallahu ”anha, di mana beliau berkata:

“Siapa yang bilang bahwa Rasulullah SAW kencing sambil berdiri, jangan dibenarkan. Beliau tidak pernah kencing sambil berdiri.”

Dari Aisyah ra. berkata bahwa Rasulullah SAW tidak pernah kencing sambil berdiri semenjak diturunkan kepadanya Al-Quran.

Secara medis kencing berdiri adalah penyebab utama penyakit kencing batu pada semua penderita penyakit tersebut dan merupakan salah satu penyebab penyakit lemah syahwat bagi sebagian pria.

Secara agama, kebanyakan orang yang biasanya kencing berdiri kemudian mereka akan mendirikan shalat, ketika akan ruku’ atau sujud maka terasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluannya, itulah sisa air kencing yang tidak habis terpencar ketika kencing sambil berdiri, apabila hal ini terjadi maka shalat yang dikerjakannya tidak sah karena air kencing adalah najis dan salah satu syarat sahnya shalat adalah suci dari hadats kecil maupun hadats besar.

Umumnya kita memandang ringan terhadap cara dan tempat buang air, mungkin karena pertimbangan waktu atau situasi dan kondisi yang mengharuskan (terpaksa) untuk kencing berdiri tanpa menyangka keburukannya dari sisi sunnah dan kesehatan. Orang dulu mempunyai budaya melarang anak kencing berdiri sehingga kita sering mendengar pepatah “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari”, karena memang terdapat efek negatif dari kencing berdiri.

Kebiasaan orang kencing berdiri akan mudah lemah bathin, karena sisa-sisa air dalam pundit-pundi yang tidak habis terpancar menjadikan kelenjar otot-otot dan urat halus sekitar zakar menjadi lembek dan kendur. Berbeda dengan buang air jongkok, dalam keadaan bertinggung tulang paha di kiri dan kanan merenggangkan himpitan buah zakar. Ini memudahkan air kencing mudah mengalir habis dan memudahkan untuk menekan pangkal buah zakar sambil berdehem-dehem. Dengan cara ini, air kencing akan keluar hingga habis, malahan dengan cara ini kekuatan sekitar otot zakar terpelihara.

Ketika buang air kencing berdiri ada rasa tidak puas, karena masih ada sisa air dalam kantong dan telur zakar di bawah batang zakar. Ia berkemungkinan besar menyebabkan kencing batu. Kenyataan membuktikan bahwa batu karang yang berada dalam ginjal atau kantong seni dan telur zakar adalah disebabkan oleh sisa-sisa air kencing yang tak habis terpencar. Endapan demi endapan akhirnya mengkristal/mengeras seperti batu karang.

Jika anda biasa meneliti sisa air kencing yang tak dibersihkan dalam kamar mandi, anda bayangkan betapa keras kerak-keraknya. Bagaimana jika itu ada di kantong kemaluan Anda?? Hal ini juga merupakan salah satu yang menyebabkan penyakit lemah syahwat pada pria selain dari penyebab kencing batu.

Sesungguhnya banyak siksa kubur dikarenakan kencing maka bersihkanlah dirimu dari (percikan dan bekas) kencing. (HR. Al Bazzaar dan Ath-Thahawi)

Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata:

Rasulullah saw. pernah melewati dua buah kuburan, lalu beliau bersabda: Ingat, sesungguhnya dua mayit ini sedang disiksa, namun bukan karena dosa besar. Yang satu disiksa karena ia dahulu suka mengadu domba, sedang yang lainnya disiksa karena tidak membersihkan dirinya dari air kencingnya. Kemudian beliau meminta pelepah daun kurma dan dipotongnya menjadi dua. Setelah itu beliau menancapkan salah satunya pada sebuah kuburan dan yang satunya lagi pada kuburan yang lain seraya bersabda: Semoga pelepah itu dapat meringankan siksanya, selama belum kering. (Shahih Muslim No.439)

Berikut ini beberapa bahaya kencing berdiri:

Saat kita jongkok sempurna seperti saat buang air besar, kandung kemih kita akan tertekan dan semua air seni kita akan keluar dari tubuh tanpa bersisa & usahakan batuk-batuk kecil agar lebih tertekan lagi kandung kemih kita dan tidak bersisa lagi air seni kita.
Saat kita buang air seni dengan jongkok biasanya di ikuti kita buang gas (membuang sisa metabolisme lagi dan jarang sekali terjadi saat buang air seni dengan berdiri).

Saat kita buang air seni dengan berdiri kandung kemih kita tidak tertekan sehingga air seni masih tertinggal sebagian dalam tubuh, bayangkan kotoran tubuh (sisa metabolisme) yang seharusnya keluar tubuh ada dalam tubuh kita dan itu sudah berlangsung lama sesuai umur kita pasti akan menimbulkan berbagai macam penyakit .

Ketika kita selesai buang air seni dengan berdiri lalu kita melakukan aktivitas yang menekan kandung kemih (duduk, jongkok) air seni yang tersisa dalam kandung kemih akan keluar sendiri tanpa kita sadari jadi kita sudah terkena najis tanpa kita sadari, so gimana ibadah kita (sholat misalnya).

Demikian hikmahnya Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wa Salam melarang kencing berdiri. Dan bagi muslim yang shalat, kadang setelah keluar dari WC dan mau shalat, ketika ruku’ dalam shalat kita merasa ada sesuatu yang keluar dari kemaluan, itu adalah sisa air kencing yang tidak habis terpencar akibat dari kencing berdiri yang tidak tuntas keluar, hal ini menyebabkan shalat tidak sah karena salah satu sarat sahnya shalat adalah bersih dan suci dari najis baik hadats kecil maupun hadats besar, dan air kencing merupakan najis.

Aku ingin bertemu UMAR BIN KHATTAB

KESEDERHANAAN penampilan Umar bin Khattab sesungguhnya merupakan nasihat dan ajakan berdakwah kepada siapa saja yang melihatnya.

Sepeninggal Rasulullah, sebenarnya tidak sedikit sahabat yang cenderung memilih Umar bin Khattab sebagai pengganti. Umar itu berani, gagah perkasa, jujur, dan adil. Bahkan pada waktu tengah dibicarakan siapa yang pantas menjadi pemimpin setelah Nabi wafat, Abu Bakar ash-Shiddiq mendekati Umar dan mengulurkan tangannya seraya berkata, “Berikan tanganmu, hai sahabatku. Kami akan membaiatmu sebagai khalifah pengganti Rasulullah.”

Umar menyodorkan tangannya. Tetapi untuk menyanggah. “Tidak,” ujarnya. “Akulah yang akan mengambil tanganmu. Sebab engkaulah yang akan kami baiat.”

“Engkau lebih baik dan lebih kuat dariku, Umar,” kilah Abu Bakar.

“Kebaikan dan kekuatanku akan menyertaimu sebagai pemimpin kami,” jawab Umar.

Maka para sahabat pun serempak menyetujui pendapat Umar untuk menahbiskan Abu Bakar selaku khalifah yang akan melanjutkan tampuk kepemimpinan Rasulullah demi kepentingan umat banyak.

Dan ketika tengah sakit keras menjelang ajanya, dengan meminta pertimbangan para sahabat yang lain, Abu Bakar menetapkan Umar supaya kelak menggantikan kedudukannya. Sebenarnya Umar ingin menolak mengingat tanggung jawab seorang pemimpin dianggapnya terlalu berat baginya. Apalagi dalam pandangan Umar, pemimpin suatu kaum, pada hakikatnya adalah pelayan kaum itu sendiri. Namun lantaran sudah dipilih secara bulat, maka ia tidak bisa lagi mengelak. Ia terpaksa menerima keputusan itu.

Satu tahun setelah kepemimpinannya, seorang pedagang Yahudi dari Mesir datang ke Madinah. Ia ingin menemui Khalifah Umar. Namun ia sungguh belum tahu, yang mana Umar bin Khattab, kepala pemerintahan negeri Islam yang wilayahnya makin meluas itu. Kepada seseorang yang ia temui di perjalanan, ia bertanya, “Di manakah istana raja negeri ini?”

Orang itu menjawab, “Lepas dhuhur nanti, ia akan berada di tempat istirahatnya di depan masjid. Dekat pohon kurma. Jika kau ingin menemuinya, pergilah ke tempat itu.”

Yahudi itu sesunguhnya membayangkan, alangkah indahnya istana Khalifah, dihiasi kebun kurma yang rindang, tempat berteduh merintang-rintang waktu. Maka tatkala tiba di muka masjid, ia kebingungan. Sebab di situ tidak ada bangunan megah yang mirip istana. Memang ada pohon kurma, tetapi cuma sebatang saja. Dan di bawahnya, tampak seorang lelaki kekar dengan jubah yang sudah luntur warnanya tengah tidur-tidur ayam. Yahudi itu mendatangainya dan bertanya, “Maaf, saya mau berjumpa dengan Umar bin Khattab.”

Sambil bangkit dan tersenyum Umar menjawab, “Akulah Umar bin Khattab.”

Yahudi itu terbengong-bengong, “Maksud saya Umar yang khalifah, pemimpin negeri ini.”

Umar menjelaskan, “Akulah Khalifah, pemimpin negeri ini.”

Yahudi itu makin kaget. Mulutnya terkatup rapat, tidak bisa bicara. Ia membandingkan dengan para rahib Yahudi yang hidupnya serba gemerlapan dan para raja Israel yang istananya juga tak kalah agung. Sungguh tidak masuk akal, kalau ada seorang pemimpin dari suatu negara yang begitu besar, tempat istirahatnya hanya di atas selembar tikar, di bawah pohon kurma di tengah langit yang terbuka.

“Di manakah istana Tuan?’ tanya sang Yahudi.

Umar menuding, “Di sudut jalan itu. Bangunan nomor tiga dari yang terakhir, kalau yang kaumaksudkan adalah kediamanku.”

“Maksud Tuan, yang kecil dan kusam itu?” SI Yahudi tambah keheranan.

“Ya. Namun itu bukan istanaku. Sebab istanaku berada dalam hati yang tenteram dengan ibadah kepada Allah swt,” sambut Umar sembari tetap tersenyum.

Yahudi itu kian tertunduk. Kedatangannya yang tadinya hendak melampiaskan kemarahan dan tuntutan-tuntutan, berubah menjadi kepasrahan dengan segenap jiwa raga. Sambil matanya berkaca-kaca ia berkata, “Tuan saksikanlah, sejak hari ini saya meyakini kebenaran agama Islam. Izinkah saya memeluk Islam sampai mati.”

Setelah mengikrarkan syahadat, orang itu akhirnya pergi dengan dadanya dipenuhi suka cita. Umar sendiri terus memperhatikannya dengan baik-baik. Ia memandangi pohon kurma di hadapannya. Ia juga memandangi pakaiannya sendiri—tidak baru, namun bersih dan masih sangat layak dikenakan. Baginya, sebagai seorang pemimpin penampilannya harus benar-benar mencerminkan kesederhanaan. Baginya, apalah artinya sebuah kekuasaan jika hanya harus menyakiti umatnya yang banyak? [sa/diambil dari buku “Peri Hidup Nabi & Para Sahabat” Karya : Saad Saefullah, Pustaka SPU]

Penjelasan Tentang Apa Yang Terjadi Di Yaman

PENJELASAN TENTANG APA YANG TERJADI DI YAMAN
Posted on April 7, 2015 by admin
Menuntun Ke Jalan Yang Benar Oleh:
Ustadz Agus Hasan Bashori, Lc.,M.Ag
(Penulis Buku-Buku Ahlussunnah dan Pemerhati Syiah)

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam, yang membawa rahmat ke seluruh alam, beserta para keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir zaman.

Amma ba’du:

Sebagai muslim Indonesia yang peduli dengan agama, masyarakat, dan negara, juga sebagai da’i dan penulis yang menggeluti tentang aliran Syiah, maka kami merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di Yaman kepada kaum muslimin Indonesia. Hal ini kami lakukan mengingat:

Yaman memiliki kedudukan di hati Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam, hingga beliau berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا

“Ya Allah berkahilah untuk kami dalam Yaman kami.” (HR. Bukhari dari ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma).

Dan Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam pun memuji penduduk Yaman dengan sabdanya:

أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَلْيَنُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ

“Telah datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka orang yang jiwanya paling halus dan hatinya paling lembut. Iman itu Yamani dan hikmah itu Yamaniyyah.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah al-Yamani).

Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda demikian sebab orang-orang Yaman datang menjadi Anshar Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam. Oleh karena bening dan lembutnya hati itu mengantarkan pemiliknya kepada al-haqq, yaitu iman dan hikmah, maka hati mereka menjadi sumber iman dan hikmah, dan Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam menisbatkan iman dan hikmah kepada Yaman.

Mayoritas penduduk Yaman sama dengan kita di Indonesia, yaitu Ahlussunnah wal-Jama’ah. Meskipun ada Zaidiyyah namun mereka hidup rukun, tenang, saling berdampingan dan menghormati. Kemudian tiba-tiba mereka terseret ke dalam jurang pertikaian kemudian kesengsaraan perang setelah ada dakwah syiah Imamiyyah, Ja’fariyyah, Rafidhah. Kondisi yang sama ini -dengan adanya gerakan Syiah Imamiyyah, Ja’fariyyah, Rafidhah- membuat kami khawatir, apa yang terjadi di Yaman bisa terjadi di Indonesia jika kita tidak mengambil pelajaran dan bangsa kita terlambat menangani.
Di dalam penjelasan ini kami akan menerangkan 3 masalah besar:

Mengapa terjadi perang di Yaman?
Siapa sesungguhnya pemberontak al-Khoutsi itu? dan apa ideologi serta kejahatan mereka,
dan bagaimana kita harus bersikap?
Mengapa Terjadi Perang di Yaman?

Apa yang terjadi saat ini di Yaman merupakan akibat dan kelanjutan dari aktifitas gerakan dakwah Syiah di Yaman Utara. Awalnya dakwah Syiah pimpinan Badruddin al-Khutsi[1] ini berfaham Zaidiyyah Jarudiyyah, kemudian setelah pergi ke Iran dan menetap di sana (1994) berubah menjadi Syiah Imamiyyah Itsnay Asyariyyah atau Rafidhah. Kemudian berkembang meniru Hizbullah Lebanon, hingga memiliki milisi bersenjata bernama Anshar Allah, yang dibiayai oleh Iran dan dikenal degan “Khoutsiyyin”. Kelompok Syiah ini melakukan pemberontakan, peperangan, dan kejahatan-kejahatan yang banyak.

Kelompok bersenjata Khoutsi akhirnya berhasil menguasai kota Sha’dah pada tanggal 16 Januari 2014. Kemudian berhasil mengkudeta dan menguasai Sanaa, Ibu kota Yaman pada 21 september 2014. Keberhasilan kudeta ini didukung oleh Presiden Iran Hasan Rouhani dengan mengatakan bahwa itu adalah “keberanian dan sesuatu kesuksesan yang besar”.

Pada bulan Februari 2015, Presiden Yaman, Abd. Rabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke Aden dari ibukota Sanaa. Sebelumnya dia telah disandera sebagai tahanan rumah oleh pemberontak Hautsi selama beberapa pekan. Pada bulan Maret 2015, Presiden Mansour Hadi mengumumkan pemindahan ibukota dan menjadikan kota Aden sebagai ibukota negaranya. Dia juga menyatakan bahwa ibukota Sanaa telah menjadi “kota yang diduduki” oleh pemberontak Syiah Khoutsi.

Pada tanggal 22 Maret 2015 pemberontak Syiah Khoutsi merebut Kota ketiga yaitu Taiz. Karena kejahatan Khoutsi yang sudah tidak bisa dibendung, akhirnya Presiden Yaman itu mengirim surat ke enam negara teluk. Surat yang sangat menyentuh. Presiden Mansour Hadi menceritakan kondisi Yaman yang sudah berada di ambang kehancuran, sehingga membutuhkan pertolongan dari “para saudaranya”. Presiden menuliskan suratnya dengan sapaan “al-Akh” (saudara) bagi para pemimpin negara Teluk.

Anda bisa simak suratnya di: http://goo.gl/1UlNx4.

Surat itu ditujukan kepada para pemimpin Negara Teluk, Arab Saudi, Uni Emirat, Bahrain, Oman, Kuwait, dan Qatar. Presiden Mansour mengungkapkan, beliau menulis surat itu dengan penuh kesedihan atas nasib yang menimpa negaranya. Beliau mengutip piagam PBB tentang hak pembelaan diri setiap bangsa, dari gangguan yang mengancam keselamatan negara, dan kesepakatan antar-negara Teluk untuk bersama-sama saling melindungi. Atas dasar ini, beliau mempersilakan para pemimpin negara Teluk untuk segara  mengatasi pemberontak Syiah Houthi di Yaman dengan kaffah wasail (semua sarana).

Maka pada hari Rabo malam Kamis, 25 maret 2015, negara-negara Teluk yang dipimpin Saudi Arabia melakukan gempuran terhadap posisi pemberontak Syiah Khoutsi. Lalu terjadilah perang hingga hari ini (6 April 2015).

Begitulah, berawal dari dakwah Syiah Imamiyyah, Itsnay Asyariyyah, Rafidhah hingga berakhir pada pemberontakan dan kesengsaraan bagi Negara Yaman serta negara-negara Ahlussunnah yang ada di sekitarnya.

Ideologi Pemberontak Al-Khoutsi

Pemberontak Houtsi berpaham Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah 12 imam, atau Rafidhah. Ideologi pemberontak Houtsi ini sama dengan gerakan Syiah yang ada di Iran, Libanon, Irak, Bahrain, dan mayoritas Syiah yang ada di dunia. Bahkan sama dengan yang ada di Indonesia, hanya saja mereka yang ada di Indonesia sering menyebut dirinya dengan sebutan “Ahlulbait” atau “Jamaah Ahlulbait”.

Di antara ideologi Syiah ini adalah:

Ideologi imamah, yaitu keyakinan bahwa kepemimpinan setelah Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam wajib ditangan Ali bin Abi Thalib, berdasarkan nash (wahyu, wasiat atau pengangkatan langsung oleh Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam)
Menolak Abu Bakar-Umar dan Usman sebagai imam setelah Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam, sebab dalam keyakinan mereka bahwa ketiga khalifah sebelum Ali itu adalah tidak sah, zhalim, fasiq, dan kafir. Dengan demikian Syiah pun melaknat mereka bertiga.
Mencaci maki sahabat Thalah, Zubair, dan Muawiyah serta para sahabat Nabi yang lain radhiyallahu ‘anhum, karena dinilai telah kafir menentang Imam Ali radhiyallahu ‘anhu.
Mereka mengajarkan mencela dan melaknat Ahlulbait Nabi (istri-istri Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam) khususnya Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Memprovokasi dan membangkitkan semangat pengikutnya untuk memerangi Ahlussunnah. Karena Ahlussunnah meridhai selain Ali sebagai imam dan khalifah, yaitu Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Meyakini pemerintah yang sah sekarang ini hanyalah pemerintah imam Mahdi yang Ghaib atau pemerintah seorang wali al-faqih yang loyal kepada Imam Mahdi, yang disebut dengan istilah wilayatul faqih. Satu-satunya negara wilayatul faqih adalah Iran. Oleh karena itu mereka menyiapkan diri untuk membangkang dan menghadapi pemerintah di mana mereka berada.
Memuji-muji revolusi Khomeini dan Hizbullah Libanon. Mereka menjadikan keduanya sebagai teladan yang wajib dicontoh dalam gerakannya.
Bertaqiyyah dengan berkedok sebagai Zaidiyyah[2].
Menjadikan “anti Amerika dan Israel sebagai” slogan perjuangannya.
Meyakini al-Qur`an ini muharraf (sudah diubah-ubah) dan kurang.
Seorang pemimpin kelompok Anshar Allah al-Khoutsi yang bernama Abdul Karim al-Khiwani telah mengancam kota suci Makkah di musim haji yang akan datang.[3]

Kekejaman dan Kejahatan Pemberontak Syiah al-Khoutsi

Di antara kekejaman dan kejahatan kelompok Syiah Yaman ini adalah:

Menyerang kaum muslimin yang sedang merayakan shalad Idul Adhha.
Membunuh 135.000 orang yang tidak bersalah.
Menghancurkan 140 Masjid dan Madrasah Tahfizh al-Qur`an, serta membakar al-Quran.
Mengusir lebih dari 800.000 penduduk
Melakukan pelanggaran dan merusak lebih dari 2.000 rumah.
Menutup sekolah-sekolah, pesantren dan perguruan tinggi termasuk Darul Hadits Dammaj, Universitas al-Iman, Darul Hikmah, al-Andalus dll.
Mengejar dan Membunuh ratusan para imam dan ulama Ahllussunnah.
Merusak dan menghancurkan gedung-gedung pemerintahan dan militer dan menjarah gudang senjata.[4]
Kesimpulan, Sikap, dan Harapan

Berdasarkan kronologis kejadian dan bukti-bukti kesesatan, kekejaman, dan kejahatan pemberontak Syiah Khoutsi maka kami merasa bersyukur kepada Allah dengan adanya “’Ashifah al-Hazm” yaitu serangan militer yang resmi dan sah menurut agama dan konstitusi, dari negara-negara sunni Teluk pimpinan Saudi Arabia terhadap pemberontak Khoutsi Yaman, untuk menolong rakyat dan pemerintah Yaman yang terzhalimi, dan untuk menghentikan kejahatan pemberontak al-Khoutsi. Kami berdoa kepada Allah, semoga bertambah banyak negara-negara Islam yang mendukung untuk melumpuhkan pemberontak Syiah Khoutsi di Yaman.
Kami berharap kepada bangsa Indonesia dan para pemimpin di negeri sunni terbesar ini agar menjadikan Yaman sebagai pelajaran, bahwa Syiah Rafidhah selalu mengawali revolusinya dengan dakwah, pendidikan, kebudayaan, termasuk sosial dan ekonomi, namun akhirnya pasti membentuk milisi bersenjata setelah terjadi bentrokan-bentrokan dan kekacauan.       Kami tidak ingin kekacauan, pembantaian, dan kehancuran yang terjadi di Yaman akan berulang terjadi di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia.
Semoga penjelasan ini bermanfaat, dan para pemimpin kita diberi taufiq oleh Allah Swt untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, guna menangkal bahaya besar yang akan ditimbulkan oleh berkembangnya ideologi Syiah Imamiyyah di negeri tercinta ini.

Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wal-hamdu lillah Rabbil ‘alamin. [*]

Malang, 6 April 2015

______________________

[1] Mempunyai anak Husain al-Khoutsi, Abdul Malik Al-Khoutsi Pendiri Partai Hizbul Haqq, dan Yahya al-Khoutsi. Husain al-Khoutsi adalah yang menemani ayahnya ke Iran kemudian dia ke Lebanon. Dia mendirikan al-Syabab al-Mukmin (Jama’ah al-Khoutsi) tahun 1991, maka dialah pendiri dan pemimpin gerakan Khoutsi yang pertama, dan terbunuh tahun 2004 karena menentang pemerintah Yaman. Kemudian pemimpin kedua adalah Abdul Malik ibn Badruddin al-Khoutsi, yang memimpin hingga saat ini.

[2] https://www.youtube.com/watch?v=bVi6JL7ZZxY.

[3] Baca di http://alburhan.com/main/articles.aspx?article_no=4830#.VSJYTY5R2So, https://www.youtube.com/watch?v=hk22XixSpSo, https://www.youtube.com/watch?v=WYmL4Dvm2CU, http://www.al7ami.net/vb/showthread.php?t=2990, http://www.alrashead.net/index.php?partd=23&derid=1630.

[4] Silakan simak, https://www.youtube.com/watch?v=16hDdA4ZNEs, https://www.youtube.com/watch?v=36aq4lGASFI, https ://qwww.youtube.com/watch?v=UKtqndDnf2A, https://www.youtube.com/watch?v=xbJqPzEjgHk, https://www.youtube.c[truncated by WhatsApp]

Wanita lebih utama dirumah

Wanita Lebih Utama Di Rumah.

Keluar rumah bagi wanita diperbolehkan dengan ijin orang tua atau suaminya bila ia telah menikah.

Namun...

Keberadaannya di dalam rumah jauh lebih utama.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,

وَقَرْنَ في بُيُوْتِكُنَّ

"Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu" (QS Al-Ahzab: 33)

Syaikh as-Sa'di rahimahullah menuturkan,

"Menetaplah di rumah, sesungguhnya hal itu lebih selamat dan lebih terjaga bagi kalian para wanita..." (Tafsir as-Sa'di)

B. Setan Mengintai.

Nabi shallallahu 'alahi wasallam bersabda,

الْمَرْأَةُ عَوْرَةٌ فَإذَا خَرَجَتْ اِسْتَشْرَفَهَا الشَّيْطَانُ

“Wanita itu aurat maka apabila ia keluar rumah, syaitan akan menyambutnya...”

(Shahih, HR. at-Tirmidzi: 1183, Irwa'ul Ghalil: 273 al-Albani)

Jika keluar rumah, hendaklah wanita berpakaian sederhana.

Berhijab pun juga..

Semakin ditutup, para pria semakin penasaran..

Jangan lagi "dipancing" dengan pernak-pernik pakaian yang dikenakan.

Hijab yang menarik membuat wanita lebih tertarik memperbanyak keluar rumah..

Begitukah...?

Jumat, 17 April 2015

Baca dan cintai surat ini

Baca dan Cintai Surat Ini, Niscaya Kau Masuk Surga

Masuk surga adalah dambaan setiap manusia. Tak seorangpun yang memiliki akal, kecuali ia menginginkan masuk surga ketika berada dalam kehidupan akhirat kelak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menunjukkan amal-amal tertentu yang keutamannya memudahkan umatnya masuk surga. Salah satunya adalah dengan membaca dan mencintai sebuah surat dalam Al Qur’an. Surat ini tergolong surat pendek dan mudah dihafal. Meskipun pendek, surat ini berisikan intisari tauhid dan sebanding dengan sepertiga Al Qur’an. Surat ini tak lain adalah surat Al Ikhlash.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa dirinya datang ke suatu tempat bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Di sana, Rasulullah mendengar seseorang membaca surat Al Ikhlash.

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ . اللَّهُ الصَّمَدُ . لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ . وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

“Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah tuhan yang bergantung kepadaNya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tak ada seorangpun yang setara denganNya” (QS. Al Ikhlash: 1-4)

Mendengar itu Rasulullah bersabda, “Pasti!”. Abu Hurairah bertanya, “Apa yang pasti, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “(ia masuk) surga”. Betapa gembiranya Abu Hurairah mendengar sabda Rasulullah ini. Ia ingin pergi kepada orang tersebut untuk mengatakannya. Namun, ia khawatir tertinggal makan siang bersama Rasulullah. Selesai makan bersama, Abu Hurairah kembali untuk menemui orang tersebut. Sayangnya, Abu Hurairah tidak menemukannya. Orang itu telah pergi.

Selain hadits riwayat Imam Malik dan Tirmidzi yang dinilai shahih oleh Al Albani ini, keutamaan surat Al Ikhlash yang dapat mengantarkan seorang muslim masuk surga juga diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Bahwa ada seorang sahabat dari kalangan Anshar yang ketika mengimami shalat, ia selalu membaca surat Al Ikhlas selain surat lainnya. Ketika Rasulullah mengetahui hal itu beliapun bertanya

يَا فُلاَنُ مَا يَمْنَعُكَ أَنْ تَفْعَلَ مَا يَأْمُرُكَ بِهِ أَصْحَابُكَ وَمَا يَحْمِلُكَ عَلَى لُزُومِ هَذِهِ السُّورَةِ فِى كُلِّ رَكْعَةٍ

“Wahai Fulan, apa yang menghalangimu untuk melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu dan apa yang mendorongmu untuk membaca surat ini (Al Ikhlash) pada setiap rakaat?”

Orang tersebut menjawab: innii uhibbuhaa. Sesungguhnya aku mencintainya.

Lalu Rasulullah pun bersabda:

حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ

“Kecintaanmu kepadanya akan memasukkanmu ke surga.”

Senin, 13 April 2015

Serangan Jantung

AGAR SELAMAT DARI SERANGAN JANTUNG SAAT TIDAK ADA ORANG DI SEKITAR KITA

Orang yang terkena serangan jantung pada umumnya sedang sendirian saat serangan tersebut datang, dan kami kira metode dalam artikel ini bisa diterapkan. Jika tidak segera mendapatkan pertolongan, orang yang jantungnya berdetak tidak beraturan dan mulai tidak kehilangan kesadaran hanya mempunyai waktu 10 detik sebelum tidak sadarkan diri.

Tetapi, mereka bisa menolong diri sendiri dengan batuk berulang-ulang dan dengan sekuat tenaga. Sebelumnya, mereka harus menarik napas dalam-dalam dan batuk yang dikeluarkan pun harus sekeras dan sepanjang mungkin, seperti kalau kita akan membuang dahak yang menyumbat di dada kita. Menarik napas dalam lalu batuk sekuatnya ini harus diulang terus-menerus tanpa henti setiap 2 detik sampai bantuan tiba atau sampai detak jantung terasa normal kembali. Dengan menarik napas dalam-dalam, oksigen akan masuk ke dalam paru-paru, sedangkan gerakan dada akibat batuk akan menekan jantung dan membuat darah tetap bersirkulasi. Tekanan pada jantung juga akan membuat organ tersebut kembali berdenyut dengan normal. Dengan demikian korban serangan jantung bisa sampai ke rumah sakit untuk memperoleh perawatan medis.

Ceritakan metode ini kepada sebanyak mungkin orang; dengan demikian nyawamereka bisa terselamatkan!

Dikutip dari laporan berkala Health Cares,
Rochester General Hospital, No. 240 "AND THE BEAT GOES ON...". (cetakan ulang dari terbitan The Mended Hearts, Inc.: Heart Response).
Info kesehatan......

Minggu, 12 April 2015

Dulunya ia adalah penghafal Al quran

Dulunya Ia Hafal 30 Juz, Semua Hilang Tak Bersisa Kecuali 2 Ayat Saja. Lelaki gagah itu mengayunkan pedangnya menebas tubuh demi tubuh pasukan romawi. Ia adalah dulunya termasuk dari Tabi’in (270 H) yang HAFAL AL QURAN.

Namanya adalah sebaik-baik nama, ‘Abdah bin ‘Abdurrahiim. Keimanannya tak diragukan. Adakah bandingannya di dunia ini seorang MUJAHID nan NAN HAFAL AL QURAN, terkenal akan keilmuannya, kezuhudannya, ibadahnya, puasa daudnya serta ketaqwaan dan keimanannya…???

Namun tak dinyana, akhir hayatnya mati dalam kemurtadan dan hilang semua ISI AL QURAN dalam hafalannya melainkan 2 AYAT SAJA YANG TERSISA. Ayat apakah itu?? Apakah penyebabnya..??

Inilah kisahnya :
Pedangnya masih berkilat-kilat memantul cahaya mentari yang panas di tengah padang pasir yang gersang. Masih segar berlumur merahnya darah orang romawi. Ia hantarkan orang romawi itu ke neraka dengan pedangnya.

Tak disangka pula, nantinya dirinyapun dihantar ke neraka oleh seorang WANITA ROMAWI, tidak dengan pedang melainkan dengan ASMARA.

Kaum muslimin sedang mengepung kampung romawi. Tiba-tiba mata ‘Abdah tertuju kepada seorang wanita romawi di dalam benteng. Kecantikan dan pesona wanita pirang itu begitu dahsyat mengobrak-abrik hatinya. Dia lupa bahwa tak seorangpun dijamin tak lolos su’ul khotimah.
Tak tahan, iapun mengirimkan surat cinta kepada wanita itu. Isinya kurang lebih:

“Adinda, bagaimana caranya agar aku bisa sampai ke pangkuanmu?”
Perempuan itu menjawab: “Kakanda, masuklah agama nashrani maka aku jadi milikmu.”
Syahwat telah memenuhi relung hati ‘Abdah sampai-sampai ia menjadi lupa beriman, tuli peringatan dan buta Al Quran. Hatinya terbangun tembok anti hidayah.

Khotamallaahu ‘ala qulubihim wa’ala sam’ihim wa’ala abshorihim ghisyawah… Astaghfirullah, ma’adzallah. Pesona wanita itu telah mampu mengubur imannya di dasar samudra. Demi tubuh cantik nan fana itu ia rela tinggalkan islam. Ia rela murtad.

Menikahlah dia di dalam benteng. Kaum muslimin yang menyaksikan ini sangat terguncang. Bagaimana mungkin? Bagaimana bisa seorg hafidz yang hatinya dipenuhi Al Qur’an meninggalkan Allah dan menjadi hamba salib?

Ketika dibujuk untuk taubat ia tak bisa. Ketika ditanyakan kepadanya, “Dimana Al Quran mu yang dulu???”

Ia menjawab, “Aku telah lupa semua isi Al Quran kecuali 2 ayat saja yaitu :

رُبَمَا يَوَدُّ الَّذِينَ كَفَرُوا لَوْ كَانُوا مُسْلِمِينَ

“Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim.”

ذَرْهُمْ يَأْكُلُوا وَيَتَمَتَّعُوا وَيُلْهِهِمُ الْأَمَلُ ۖفَسَوْفَ يَعْلَمُونَ.

“Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka).”
(QS. Al Hijr: 2-3)

Seolah ayat ini adalah hujjah untuk dirinya, kutukan sekaligus peringatan Allah yang terakhir namun tak digubrisnya. Dan ia bahagia hidup berlimpah harta dan keturunan bersama kaum nashrani. Dalam keadaan seperti itulah dia sampai mati. Mati dalam keadaan MURTAD.

Ya Allah, seorang hafidz nan mujahid saja bisa Kau angkat nikmat imannya berbalik murtad jika sudah ditetapkan murtad, apatah lagi hamba yang banyak cacat ini. Tak punya amal andalan.

Saudaraku, doakan aku dan aku doakan pula kalian agar Allah lindungi kita dari fitnah wanita dan fitnah dunia serta dihindarkan dari ketetapan yang buruk di akhir hayat.

Ma taraktu ba’di fitnatan adhorro ‘ala ar rijaal min nisaa…
“Tidaklah aku tinggalkan setelahku fitnah yg maha dahsyat bahayanya bagi lelaki kecuali fitnah wanita.” (muttafaq ‘alaih).

Sabtu, 11 April 2015

PEmberontak HUTSY DI YAMAN

Pemberontak Hutsy di Yaman Hanyalah Kuda Tunggangan Iran!!

Ust. Firanda Andirja,  MA.

Diterbitkan pada 11 April 2015
Prolog :

Sesungguhnya para pemberontak Hutsy yang ada di Yaman –sebagaimana Hizbullah- sebenarnya hanyalah kuda tunggangan Negeri Syi'ah Iran, yang sebelumnya telah angkuh dengan kekuatannya. Negeri Persia yang selalu campur tangan dalam merusak stabilitas negeri-negeri Arab.

Berikut beberapa kenyataan tentang Iran dan koloninya sebelum terjadi penyerangan Asifatul Hazm oleh Arab Saudi :

1- Setelah tunggangan Iran yaitu Kelompok Hutsy menguasai kota Son'a maka Iran mengumumkan dengan sombongnya bahwa empat ibu kota Arab telah mereka kuasai (yaitu Bagdad, Damaskus, Libanon, dan Son'a) (silahkan lihat : https://www.youtube.com/watch?v=8YcBT-KImPw, dan http://orient-news.net/index.php?page=news_show&id=83496)

2- Bahkan dengan sombongnya Hizbullah Iraq telah menyatakan akan menghancurkan Arab Saudi dan menguasai Mekah dan Madinah, karena Imam Mahdi mereka akan muncul dan memerangi Arab Saudi, (silahkan lihat https://www.youtube.com/watch?v=6EuFXuT0kPo). Demikian juga Jama'ah Houty juga telah mengancam akan menyerang Mekah (lihat https://www.youtube.com/watch?v=wGNZo2ROQgQ dan https://www.youtube.com/watch?v=xf8zZAp50EE)

3- Iran melalui Ali Syirozi telah menyatakan bahwa Iran secara langsung telah membantu Hizbullah di Libanon dan jama'ah Hutsy di Yaman (lihat http://islammemo.cc/akhbar/arab/2015/01/27/228496.html)

4- Iran telah memberikan bantuan mesiu dan persenjataan yang banyak di Yaman bagi kaum Hutsy. Alhamdulillah banyak gudang senjata dan mesiu yang telah dibom dan dihancurkan oleh pesawat tempur Arab Saudi dalam serangan 'Ashifatul Hazm

5- Jama'ah Hutsy telah berulang kali menyerang daerah perbatasan Arab Saudi, dan membunuh para tentara penjaga daerah perbatasan.

6- Jama'ah Hutsy telah banyak melakukan kerusakan di Yaman. Syaikh Ali Al-Hudzaifi hafizohullah dalam khutbah jum'atnya pekan lalu telah berkata : ((Bukankah mereka (kelompok ini) telah memerangi al-Qur'an al-karim?, mereka menghancurkan madrasah-madrasah al-Qur'an, mereka menutup masjid-masjid, mereka mengusir para pengajar al-Qur'an !. Bukankah mereka memerangi hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Mereka membunuh para pelajar hadits, mengisolir dan memboikot pelajar hadits dan pemboikotan yang parah serta mengusir mereka dari negeri mereka tanpa hak !

Bukankah mereka memerangi ilmu dengan menghancurkan universitasnya?, mereka merampas isinya !, serta membakar yayasan-yayasannya?. Bukankah mereka merampok harta?, bukankah mereka menghancurkan?, bukankah mereka memasuki rumah-rumah yang tenang?, bukankah mereka telah melanggar harga diri?, bukankah mereka menumpahkan darah?, bukankah mereka menghina para ulama?, bukankah mereka mengejar para da'i untuk membunuh mereka? Bukankah mereka memutuskan jalan dan merusak tanaman dan hewan ternak?. Bukankah mereka menghentikan roda kehidupan?, bukankah mereka melanggar daerah perbatasan Arab Saudi dan membunuh para tentaranya?, Bukankah mereka mengancam untuk memerangi dua kota suci Mekah dan Madinah?, bukankah mereka melaknat para sahabat radhiallahu 'anhum?, bukankah mereka melaknat istri-istri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam?.)). Asy-Syaikh Ali Al-Hudzaifi juga telah mengingatkan bahwa yang membawa Islam dan menyebarkannya di negeri Yaman adalah para sahabat, diantaranya Abu Musa Al-Ays'ari, Muadz bin Jabal, dan Kholid bin al-Walid yang diutus oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Lantas jama'ah Hutsy ingin merubah akidah penduduk Yaman dengan mengkafirkan para sahabat tersebut !!

Berikut ini khutbah jum'at yang disampaikan oleh Asy-Syaikh DR Abdul Baari Ats-Tsubaiti hafizohulloh, di Mesjid Nabawi pada tanggal 21/6/1436 H – 10/5/2015 M

Khutbah Pertama :

Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepada hamba-hambaNya syari'at yang bijak, yang berisi perintah dan larangan. Aku memujiNya subhanahu dan aku bersyukur kepadaNya atas seluruh nikmat dan karunia. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya, Allah telah menundukkan matahari dan bulan dan mengalirkan air di laut dan sungai. Aku bersaksi bahwasanya pimpinan kita dan Nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya yang telah memimpin umat dengan keadilan, rahmat, dan ketegasan. Shalawat tercurahkan kepada beliau, kepada para sahabat beliau pemilik kemuliaan dan tekad yang kuat.

Amma ba'du, maka aku mewasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ (١١٩)

Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar. (QS At-Taubah : 119)

Amma Ba'du :

Umat ini telah dilalui oleh fitnah-fitnah besar, kondisi-kondisi yang kritis, peristiwa-peristiwa yang menuntut untuk menolong kebenaran dan membantu yang terzolimi.

Kekuatan dalam kacamata syari'at merupakan alat untuk membantu kebenaran, bukan tujuan yang dicari secara murni, akan tetapi jika kekuatan terpisahkan dari kebenaran maka jadilah ia menjadi sesuatu yang berbahaya dan menghancurkan.

Allah berfirman :

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi (QS Al-Anfaal :60)

Kekuatan mengokohkan penopang-penopang Islam, menjaga agama Islam, membentengi negeri-negeri kaum muslimin dari penjarahan tangan-tangan para perampok, para pelanggar, dan para pemberontak. Dunia internasional tidak menghormati kecuali para pemilik kekuatan.

          Kekuatan yang sesungguhnya berasal dari Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menghadapi musuh dengan meminta dari Allah tekad, kesungguhan, dan petunjuk. Beliau berkata :

اللَّهُمَّ بِكَ أَصُولُ، وَبِكَ أَجُولُ، وَبِكَ أُقَاتِلُ

"Ya Allah, denganMu aku menyerang, denganMu aku melawan, denganMu aku memerangi".

Beliau juga berkata,

اللَّهُمَّ إنا نَجعلُكَ في نُحورِهم، ونعوذُ بِكَ مِنْ شُرورِهِمْ

"Ya Allah kami menjadikanMu di hadapan mereka, dan kami berlindung kepadaMu dari keburukan mereka"

Barangsiapa yang meminta kekuatan dari Allah, maka kelemahannya tidak ada artinya baginya, tidak ada baginya kata putus asa. Maka Allah-lah Sang Penolong, Yang menentukan tali kekang kehidupan, dan hanya kepadaNya-lah kembali segala perkara.

          Seorang mukmin dalam kondisi genting semakin kuat hubungannya dengan Robnya, hatinya tergantung kepada Tuhannya, ia berlindung dengan penjagaanNya

وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَدُنْكَ سُلْطَانًا نَصِيرًا

Dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong" (QS Al-Isroo' : 80)

          Islam adalah agama kemuliaan dan kekuatan, Allah berfirman :

وَلا تَهِنُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الأعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, Padahal kamulah orang-orang yang paling Tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS Ali-Imron : 139)

Kalian yang tertinggi derajatnya dengan keimanan kalian meskipun sedikit harta kalian dan jumlah kalian. Umat ini kuat dengan sebab agamanya, akidahnya, dan para pejuangnya. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :

المُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنَ المُؤْمِنِ الضَّعِيْفِ

"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah dari pada mukmin yang lemah"

Kekuatan menghancurkan dan membantah serta melenyapkan kebatilan. Kebatilan ini yang menjalar ke Jazirah Arab dan Yaman negeri hikmah dan iman, kebatilan yang dilakukan oleh sekelompok pemberontak yang tukang dusta, dan memperbodoh akal-akal (pengikut mereka), serta mengangkat syi'ar kematian demi kekufuran, kematian demi kebatilan. Kelompok ini merupakan salah satu pasukan dari kebatilan tersebut, berjalan di bawah tunggangannya, dan menjalankan rencana-rencananya.

Tipu muslihat ini telah memperdaya rakyat dalam waktu yang lama, akan tetapi sekarang tipu muslihat tersebut tersingkap, terbongkar, dan tersebar. Umat ini telah mengetahui makar mereka, dan bahwasanya propaganda-propaganda tersebut hanyalah sekedar bingkai dan tipuan yang menggelitik perasaan kaum muslimin dan membius mereka, agar mudah untuk mendapatkan mangsa baik dengan pengusiran atau dengan pembunuhan atau dengan memaksakan kebatilan berjalan di atas muka bumi dengan kekuata besi dan api.

          Topeng telah terbuka, tirai telah tersingkap, realita telah jelas, nampaklah kepalsuan kebatilan dari kelompok pemberontak tersebut yang akan segera memudar dan akan menjadi debu, pasukan naas mereka akan menjadi bumerang dan penyesalan bagi mereka.

إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا

Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS Al-Isroo' : 81)

          Kekuatan dalam Islam adalah untuk mengembalikan hak yang dirampas, untuk menanamkan keamanan dan perdamaian. Kelompok pemberontak telah merampas hak, telah merampas negeri, telah memaksa rakyat, telah mengancam untuk menyerang Arab Saudi secara keselurhan, dalam rangka mewujudkan cita-cita dan perencanaan yang disokong oleh kedengkian yang terpendam, serta didukung oleh negara pemilik aqidah kabatinan.

          Metode kekuatan dimulai dengan pengajaran, lalu keadilan. Metode dialog yang diinginkan oleh para cendekiawan dan para pemilik niat yang baik demi untuk menjaga kepemilikan dan demi menjaga dari tertumpahnya darah serta menutup corong-corong fitnah. Orang-orang yang bijak di Yaman telah menempuh metode dialog bersama kelompok pemberontak, akan tetapi kelompok ini tuli telinga mereka untuk mendengar suara kebenaran dan suara cendekia, bahkan semakin tenggelam dalam penyimpangannya, menghunuskan senjata, menghantam masyarakat, berpegang kepada sekte dan ras mereka, dan menempuh jalan kejahatan, berharap untuk bisa memecah belah dan memporak-porandakan Yaman.

          Kekuatan yang hazm (tegas) –dengan karunia Allah- mengembalikan perkara kepada tempatnya, menghadapi semua yang ingin mengobarkan fitnah dan menggoncangkan keamanan, membuat isu kekacauan dan perpecahan, maka terwujudkanlah stabilitas di Yaman, kebahagiaan dan ketenteraman bagi rakyat Yaman, menjaga aqidah mereka dan keimanan mereka, agar Yaman membangun kembali kemajuan peradabannya, dan masa depan putra-putra mereka. Dengan demikian Yaman tidak membenarkan siapapun juga yang hendak mencemarkan sejarah Islam di negeri Yaman, yang ingin menghilangkan kepribadian Arab dari Yaman, dan menghilangkan keaslian rakyat Yaman dan keutamaan mereka.

          Diantara keutamaan penduduk Yaman adalah yang diriwayatkan oleh Jubair bin Muth'im dari ayahnya berkata :

كُنَّا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَسِيرٍ لَهُ فَقَالَ: «يَطْلَعُ عَلَيْكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ كَأَنَّهُمُ السَّحَابُ هُمْ خِيَارُ مَنْ فِي الأَرْضِ»

"Kami bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam sebuah perjalanan, lalu Nabi berkata, "Muncul penduduk Yaman dihadapan kalian, seakan-akan mereka adalah awan, mereka adalah orang-orang yang terbaik di atas bumi" (HR Ahmad)

Diantara keutamaan mereka, sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

أتاكُم أهْلُ اليَمَنِ، هُمْ أرَقُّ أفْئِدَةً، وأليَنُ قلوباً، الِإيمانُ يمانٍ، والحِكْمَةُ يَمانِيَةٌ

"Datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka adalah yang paling lembut hatinya, paling halus hatinya, keimanan di Yaman dan hikmah di Yaman" (HR al-Bukhari dan Muslim)

Ini adalah pujian kepada penduduk Yaman karena cepatnya mereka menuju keimanan, dan baiknya penerimaan mereka terhadap keimanan.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa untuk penduduk Yaman, beliau berkata :

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي شَامِنَا، اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا

"Ya Allah berkahilah bagi kami di negeri Syam kami, dan berkahilah bagi kami di negeri Yaman kami" (HR Al-Bukhari).

Diantara keutamaan mereka adalah sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

«إِنِّي لَبِعُقْرِ حَوْضِي أَذُودُ النَّاسَ لِأَهْلِ الْيَمَنِ أَضْرِبُ بِعَصَايَ حَتَّى يَرْفَضَّ عَلَيْهِمْ»

"Sungguh aku berada di telagaku, aku mengusir orang-orang dengan memukulkan tongkatku selain penduduk Yaman, agar telagaku mengalirkan air bagi mereka" (HR Muslim)

Ini merupakan karomah bagi penduduk Yaman, dimana mereka didahulukan untuk minum dari telaga Nabi, sebagai balasan bagi mereka karena sikap mereka yang baik dan terdahulunya mereka dalam Islam, dan kaum Anshor dari Yaman, maka selain Penduduk Yaman diusir agar penduduk Yaman yang lebih dahulu minum, sebagaimana mereka tatkala di dunia telah mengusir musuh-musuh Nabi dan hal-hal yang dibenci.

          Sesungguhnya pergerakan "Ashifatul Hazm" (Badai penyerangan yang tegas) mengungkapkan cita-cita rakyat Yaman dan sebagai bentuk jawaban atas suara mereka yang meminta pertolongan, maka ia adalah badai yang kuat yang pada tugasnya, sangat dalam penunjukannya, sangat jelas tujuannya. Badai yang tegas dari kepemimpinan yang tegas, yang tidak menerima penundaan dalam bertindak. Musuh telah menampakkan gigi taringnya, telah jelas makarnya, dan menampakkan kerasukannya sampai-sampai ingin (menyerang dan menguasai) Mekah dan Madinah. Maka musuh ini telah menjual akalnya, fikirannya, dan negerinya kepada negeri non Arab.

          Ketegasan merupakan sifat para pemimpin yang istimewa sepanjang sejarah, terutama tegas terhadap orang-orang yang sifatnya adalah dusta dan khianat. Dan teladan para pemimpin adalah Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam, yang tegas dalam perintahnya untuk menghancurkan mesjid diror yang merupakan sarang konspirasi (kejahatan) dan permusuhan terhadap Rasul kita yang mulia shallallahu 'alaihi wasallam.

Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhuma berkata :

رَأَيْتُ الدُّخَانَ مِنْ مَسْجِدِ الضِّرَارِ حِيْنَ انْهَارَ

"Aku melihat asap dari masjid Diror tatkala runtuh"

Dan turunlah firman Allah :

وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مَسْجِدًا ضِرَارًا وَكُفْرًا وَتَفْرِيقًا بَيْنَ الْمُؤْمِنِينَ وَإِرْصَادًا لِمَنْ حَارَبَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ مِنْ قَبْلُ وَلَيَحْلِفُنَّ إِنْ أَرَدْنَا إِلا الْحُسْنَى وَاللَّهُ يَشْهَدُ إِنَّهُمْ لَكَاذِبُونَ

Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan." dan Allah menjadi saksi bahwa Sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). (QS At-Taubah : 107)

Abu Bakar As-Shiddiq radhiallahu 'anhu telah tegas memerintahkan untuk memerangi orang-orang yang murtad, beliau berkata dengan penuh ketegasan :

أَيُنْقَضُ الدِّيْنُ وَأَنَا حَيٌّ؟

"Apakah agama dibatalkan (murtad) sementara saya masih hidup"

Adapun Al-Faaruq Umar bin Al-Khotthob radhiallahu 'anhu, maka beliau tegas sejak awal masuk Islam, bahkan Islamnya beliau merupakan sebuah pertolongan dari Allah untuk memuliakan Islam dan kaum muslimin. Ia adalah kepribadian yang istimewa, ia tidak mengenal kata ragu dan bimbang !

Dan ketegasan dalam penyerangan "Ashifatul Hazm" dari pemimpin negeri ini dan pemimpin umat yaitu Salman bin Abdul Aziz, yang dengan sebabnya Allah menolong agama, mengangkat suara kaum muslimin, Allah memperkuatnya dengan kebenaran dan Allah memperkuat kebenaran dengan sebabnya.

Kekuatan yang tegas dalam menghadapi orang-orang yang memerangi agama Allah dan melakukan kerusakan di atas muka bumi. Sungguh kelompok pemberontak tersebut telah memerangi Allah dengan menyebarkan bid'ah dan kesesatan, serta keraguan terhadap akidah umat ini. Mereka melakukan kerusakan dengan memberontak kepada pemimpin mereka, membunuh jiwa, menghilangkan nyawa, menghancurkan mesjid-mesjid dan rumah-rumah, disertai dengan tipuan yang tersembunyi di bawah propaganda kosong untuk menyebarkan racun mereka. Padahal mereka hanyalah kuda tunggangan bagi selain mereka. Bahaya mereka terhadap akidah sangatlah besar, bahaya mereka terhadap kacaunya keamanan sangat parah.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ قَالُوا إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ (١١) أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَكِنْ لا يَشْعُرُونَ

Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi", mereka menjawab: "Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan perbaikan." Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. (QS Al-Baqoroh : 11-12)

          Dan kekuatan yang tegas dalam menghadapi musuh dari dalam –yaitu kaum munafikun-, karena mereka berbicara atas nama Islam, dan mereka bergerak dengan menyandang baju nasehat dan perbaikan. Mereka menghiasi perkataan mereka, padahal hakikatnya mereka adalah kapak penghancur. Lahiriah mereka seakan-akan mereka bersama Negara dan rakyat, akan tetapi batin mereka dan hati mereka bersama musuh-musuh agama. Mereka menampakkan keimanan –dengan taqiyyah- dan karena berharap bisa menguraikan ikatan tali agama dengan syubhat-syubhat mereka.

هُمُ الْعَدُوُّ فَاحْذَرْهُمْ قَاتَلَهُمُ اللَّهُ أَنَّى يُؤْفَكُونَ (٤)

Mereka Itulah musuh (yang sebenarnya) Maka waspadalah terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS Al-Munafiqun : 4)

Semoga Allah memberkahiku dan kalian pada al-Qur'an al-Azim, memberi manfaat kepadaku dan kepada kalian dari ayat-ayat dan dzikrul hakim yang ada di al-Qur'an. Aku sampaikan perkataanku ini, dan aku memohon ampunan bagiku, dan bagi kalian, serta bagi seluruh kaum muslimin dari segala dosa, maka mohonlah ampunan kepadaNya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.


Khutbah Kedua :

          Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kita, serta memberi naungan kepada kita. Dan aku bersaksi bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah semata, tidak ada sekut bagiNya, Dialah Pencipta kita, Pemberi rizki kita, serta Penolong kita. Aku bersaksi bahwasanya pemimpin kita dan Nabi kita Muhammad adalah hambaNya dan rasulNya, pemberi syafaat bagi kita, dan tauladan kita dalam kondisi kita tatkala tersembunyi maupun terang-terangan. Sholawat semoga tercurahkan kepada beliau, keluarganya, dan para sahabatnya, serta mereka yang menempuh jalannya di malam hari dan siang hari.

Amma ba'du, maka aku wasiatkan kepada kalian dan kepada diriku untuk bertakwa kepada Allah.

Dengan kesadaran mereka, kecerdasan mereka, serta pandangan mereka, maka rakyat Yaman mengerti akan pentingnya pembangunan dalam negeri dan persatuan pasukan dalam negeri. Karena inilah benteng yang kokoh dan sumber ketegaran dalam menghadapi kondisi-kondisi kritis dan tipu muslihat. Penduduk negeri yang baik tidak akan menjual loyalitasnya terhadap kepemimpinan yang syar'i, tidak akan menjual agamanya dan negerinya.

Diantara pembangunan dalam negeri adalah tidak mendengar seruan para pembuat onar yang ingin merusak persatuan dan mentelantarkan negeri. Daintara pembangunan dalam negeri adalah menutup seluruh pintu yang bisa disusupi oleh akidah dan pemikiran yang rusak kepada masyarakat.

Yaman adalah amanah yang diembankan di leher para ulama dan para tokoh pemegang keputusan. Maka hal ini mengharuskan bangkitnya semangat para tokoh di Yaman dengan seluruh kelompoknya, baik para pemimpin kabilah, kekuatan Islam, kekuatan Negara, para wartawan, para akademis, para tentara, dan seluruh penduduk Yaman untuk menyatukan kata, dan merapatkan barisan, dan meninggalkan perselisihan-perselisihan yang tidak pokok, untuk mengalahkan kelompok pemberontak, agar Yaman tetap menjadi oase bagi keamanan dan ketenteraman, menjadi negeri Islam, negeri Arab, dan negeri yang stabil.

          Meninggal di medan mulia dan karomah adalah kemenangan, kemuliaan, dan mati syahid. Sikap perlawanan yang berani dan kuat akan mendatangkan hasilnya dengan izin Allah, Allah berfirman :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَنْصُرُوا اللَّهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ

Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad : 7)

Penerjemah: Abu Abdil Muhsin [truncated by WhatsApp]

Penjelasan Tentang Apa Yang Terjadi Di Yaman

PENJELASAN TENTANG APA YANG TERJADI DI YAMAN

Posted on April 7, 2015 by admin
Menuntun Ke Jalan Yang BenarOleh:
Ustadz Agus Hasan Bashori, Lc.,M.Ag
(Penulis Buku-Buku Ahlussunnah dan Pemerhati Syiah)

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga tercurah untuk Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam, yang membawa rahmat ke seluruh alam, beserta para keluarga, sahabat, dan umatnya yang setia hingga akhir zaman.

Amma ba’du:

Sebagai muslim Indonesia yang peduli dengan agama, masyarakat, dan negara, juga sebagai da’i dan penulis yang menggeluti tentang aliran Syiah, maka kami merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan tentang apa yang terjadi di Yaman kepada kaum muslimin Indonesia. Hal ini kami lakukan mengingat:

Yaman memiliki kedudukan di hati Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alayhi wasallam, hingga beliau berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي يَمَنِنَا

“Ya Allah berkahilah untuk kami dalam Yaman kami.” (HR. Bukhari dari ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma).

Dan Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam pun memuji penduduk Yaman dengan sabdanya:

أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَلْيَنُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ

“Telah datang kepada kalian penduduk Yaman, mereka orang yang jiwanya paling halus dan hatinya paling lembut. Iman itu Yamani dan hikmah itu Yamaniyyah.” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah al-Yamani).

Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda demikian sebab orang-orang Yaman datang menjadi Anshar Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam. Oleh karena bening dan lembutnya hati itu mengantarkan pemiliknya kepada al-haqq, yaitu iman dan hikmah, maka hati mereka menjadi sumber iman dan hikmah, dan Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam menisbatkan iman dan hikmah kepada Yaman.

Mayoritas penduduk Yaman sama dengan kita di Indonesia, yaitu Ahlussunnah wal-Jama’ah. Meskipun ada Zaidiyyah namun mereka hidup rukun, tenang, saling berdampingan dan menghormati. Kemudian tiba-tiba mereka terseret ke dalam jurang pertikaian kemudian kesengsaraan perang setelah ada dakwah syiah Imamiyyah, Ja’fariyyah, Rafidhah. Kondisi yang sama ini -dengan adanya gerakan Syiah Imamiyyah, Ja’fariyyah, Rafidhah- membuat kami khawatir, apa yang terjadi di Yaman bisa terjadi di Indonesia jika kita tidak mengambil pelajaran dan bangsa kita terlambat menangani.
Di dalam penjelasan ini kami akan menerangkan 3 masalah besar:

Mengapa terjadi perang di Yaman?
Siapa sesungguhnya pemberontak al-Khoutsi itu? dan apa ideologi serta kejahatan mereka,
dan bagaimana kita harus bersikap?
Mengapa Terjadi Perang di Yaman?

Apa yang terjadi saat ini di Yaman merupakan akibat dan kelanjutan dari aktifitas gerakan dakwah Syiah di Yaman Utara. Awalnya dakwah Syiah pimpinan Badruddin al-Khutsi[1] ini berfaham Zaidiyyah Jarudiyyah, kemudian setelah pergi ke Iran dan menetap di sana (1994) berubah menjadi Syiah Imamiyyah Itsnay Asyariyyah atau Rafidhah. Kemudian berkembang meniru Hizbullah Lebanon, hingga memiliki milisi bersenjata bernama Anshar Allah, yang dibiayai oleh Iran dan dikenal degan “Khoutsiyyin”. Kelompok Syiah ini melakukan pemberontakan, peperangan, dan kejahatan-kejahatan yang banyak.

Kelompok bersenjata Khoutsi akhirnya berhasil menguasai kota Sha’dah pada tanggal 16 Januari 2014. Kemudian berhasil mengkudeta dan menguasai Sanaa, Ibu kota Yaman pada 21 september 2014. Keberhasilan kudeta ini didukung oleh Presiden Iran Hasan Rouhani dengan mengatakan bahwa itu adalah “keberanian dan sesuatu kesuksesan yang besar”.

Pada bulan Februari 2015, Presiden Yaman, Abd. Rabbuh Mansour Hadi melarikan diri ke Aden dari ibukota Sanaa. Sebelumnya dia telah disandera sebagai tahanan rumah oleh pemberontak Hautsi selama beberapa pekan. Pada bulan Maret 2015, Presiden Mansour Hadi mengumumkan pemindahan ibukota dan menjadikan kota Aden sebagai ibukota negaranya. Dia juga menyatakan bahwa ibukota Sanaa telah menjadi “kota yang diduduki” oleh pemberontak Syiah Khoutsi.

Pada tanggal 22 Maret 2015 pemberontak Syiah Khoutsi merebut Kota ketiga yaitu Taiz. Karena kejahatan Khoutsi yang sudah tidak bisa dibendung, akhirnya Presiden Yaman itu mengirim surat ke enam negara teluk. Surat yang sangat menyentuh. Presiden Mansour Hadi menceritakan kondisi Yaman yang sudah berada di ambang kehancuran, sehingga membutuhkan pertolongan dari “para saudaranya”. Presiden menuliskan suratnya dengan sapaan “al-Akh” (saudara) bagi para pemimpin negara Teluk.

Anda bisa simak suratnya di: http://goo.gl/1UlNx4.

Surat itu ditujukan kepada para pemimpin Negara Teluk, Arab Saudi, Uni Emirat, Bahrain, Oman, Kuwait, dan Qatar. Presiden Mansour mengungkapkan, beliau menulis surat itu dengan penuh kesedihan atas nasib yang menimpa negaranya. Beliau mengutip piagam PBB tentang hak pembelaan diri setiap bangsa, dari gangguan yang mengancam keselamatan negara, dan kesepakatan antar-negara Teluk untuk bersama-sama saling melindungi. Atas dasar ini, beliau mempersilakan para pemimpin negara Teluk untuk segara  mengatasi pemberontak Syiah Houthi di Yaman dengan kaffah wasail (semua sarana).

Maka pada hari Rabo malam Kamis, 25 maret 2015, negara-negara Teluk yang dipimpin Saudi Arabia melakukan gempuran terhadap posisi pemberontak Syiah Khoutsi. Lalu terjadilah perang hingga hari ini (6 April 2015).

Begitulah, berawal dari dakwah Syiah Imamiyyah, Itsnay Asyariyyah, Rafidhah hingga berakhir pada pemberontakan dan kesengsaraan bagi Negara Yaman serta negara-negara Ahlussunnah yang ada di sekitarnya.

Ideologi Pemberontak Al-Khoutsi

Pemberontak Houtsi berpaham Syiah Itsna Asyariyah atau Syiah 12 imam, atau Rafidhah. Ideologi pemberontak Houtsi ini sama dengan gerakan Syiah yang ada di Iran, Libanon, Irak, Bahrain, dan mayoritas Syiah yang ada di dunia. Bahkan sama dengan yang ada di Indonesia, hanya saja mereka yang ada di Indonesia sering menyebut dirinya dengan sebutan “Ahlulbait” atau “Jamaah Ahlulbait”.

Di antara ideologi Syiah ini adalah:

Ideologi imamah, yaitu keyakinan bahwa kepemimpinan setelah Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam wajib ditangan Ali bin Abi Thalib, berdasarkan nash (wahyu, wasiat atau pengangkatan langsung oleh Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam)
Menolak Abu Bakar-Umar dan Usman sebagai imam setelah Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam, sebab dalam keyakinan mereka bahwa ketiga khalifah sebelum Ali itu adalah tidak sah, zhalim, fasiq, dan kafir. Dengan demikian Syiah pun melaknat mereka bertiga.
Mencaci maki sahabat Thalah, Zubair, dan Muawiyah serta para sahabat Nabi yang lain radhiyallahu ‘anhum, karena dinilai telah kafir menentang Imam Ali radhiyallahu ‘anhu.
Mereka mengajarkan mencela dan melaknat Ahlulbait Nabi (istri-istri Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam) khususnya Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.
Memprovokasi dan membangkitkan semangat pengikutnya untuk memerangi Ahlussunnah. Karena Ahlussunnah meridhai selain Ali sebagai imam dan khalifah, yaitu Abu Bakar, Umar, dan Utsman radhiallahu ‘anhum ajma’in.
Meyakini pemerintah yang sah sekarang ini hanyalah pemerintah imam Mahdi yang Ghaib atau pemerintah seorang wali al-faqih yang loyal kepada Imam Mahdi, yang disebut dengan istilah wilayatul faqih. Satu-satunya negara wilayatul faqih adalah Iran. Oleh karena itu mereka menyiapkan diri untuk membangkang dan menghadapi pemerintah di mana mereka berada.
Memuji-muji revolusi Khomeini dan Hizbullah Libanon. Mereka menjadikan keduanya sebagai teladan yang wajib dicontoh dalam gerakannya.
Bertaqiyyah dengan berkedok sebagai Zaidiyyah[2].
Menjadikan “anti Amerika dan Israel sebagai” slogan perjuangannya.
Meyakini al-Qur`an ini muharraf (sudah diubah-ubah) dan kurang.
Seorang pemimpin kelompok Anshar Allah al-Khoutsi yang bernama Abdul Karim al-Khiwani telah mengancam kota suci Makkah di musim haji yang akan datang.[3]

Kekejaman dan Kejahatan Pemberontak Syiah al-Khoutsi

Di antara kekejaman dan kejahatan kelompok Syiah Yaman ini adalah:

Menyerang kaum muslimin yang sedang merayakan shalad Idul Adhha.
Membunuh 135.000 orang yang tidak bersalah.
Menghancurkan 140 Masjid dan Madrasah Tahfizh al-Qur`an, serta membakar al-Quran.
Mengusir lebih dari 800.000 penduduk
Melakukan pelanggaran dan merusak lebih dari 2.000 rumah.
Menutup sekolah-sekolah, pesantren dan perguruan tinggi termasuk Darul Hadits Dammaj, Universitas al-Iman, Darul Hikmah, al-Andalus dll.
Mengejar dan Membunuh ratusan para imam dan ulama Ahllussunnah.
Merusak dan menghancurkan gedung-gedung pemerintahan dan militer dan menjarah gudang senjata.[4]
Kesimpulan, Sikap, dan Harapan

Berdasarkan kronologis kejadian dan bukti-bukti kesesatan, kekejaman, dan kejahatan pemberontak Syiah Khoutsi maka kami merasa bersyukur kepada Allah dengan adanya “’Ashifah al-Hazm” yaitu serangan militer yang resmi dan sah menurut agama dan konstitusi, dari negara-negara sunni Teluk pimpinan Saudi Arabia terhadap pemberontak Khoutsi Yaman, untuk menolong rakyat dan pemerintah Yaman yang terzhalimi, dan untuk menghentikan kejahatan pemberontak al-Khoutsi. Kami berdoa kepada Allah, semoga bertambah banyak negara-negara Islam yang mendukung untuk melumpuhkan pemberontak Syiah Khoutsi di Yaman.
Kami berharap kepada bangsa Indonesia dan para pemimpin di negeri sunni terbesar ini agar menjadikan Yaman sebagai pelajaran, bahwa Syiah Rafidhah selalu mengawali revolusinya dengan dakwah, pendidikan, kebudayaan, termasuk sosial dan ekonomi, namun akhirnya pasti membentuk milisi bersenjata setelah terjadi bentrokan-bentrokan dan kekacauan.       Kami tidak ingin kekacauan, pembantaian, dan kehancuran yang terjadi di Yaman akan berulang terjadi di negeri yang kita cintai ini, Republik Indonesia.
Semoga penjelasan ini bermanfaat, dan para pemimpin kita diberi taufiq oleh Allah Swt untuk mengambil langkah-langkah yang tepat, guna menangkal bahaya besar yang akan ditimbulkan oleh berkembangnya ideologi Syiah Imamiyyah di negeri tercinta ini.

Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammad wal-hamdu lillah Rabbil ‘alamin. [*]

Malang, 6 April 2015

______________________

[1] Mempunyai anak Husain al-Khoutsi, Abdul Malik Al-Khoutsi Pendiri Partai Hizbul Haqq, dan Yahya al-Khoutsi. Husain al-Khoutsi adalah yang menemani ayahnya ke Iran kemudian dia ke Lebanon. Dia mendirikan al-Syabab al-Mukmin (Jama’ah al-Khoutsi) tahun 1991, maka dialah pendiri dan pemimpin gerakan Khoutsi yang pertama, dan terbunuh tahun 2004 karena menentang pemerintah Yaman. Kemudian pemimpin kedua adalah Abdul Malik ibn Badruddin al-Khoutsi, yang memimpin hingga saat ini.

[2] https://www.youtube.com/watch?v=bVi6JL7ZZxY.

[3] Baca di http://alburhan.com/main/articles.aspx?article_no=4830#.VSJYTY5R2So, https://www.youtube.com/watch?v=hk22XixSpSo, https://www.youtube.com/watch?v=WYmL4Dvm2CU, http://www.al7ami.net/vb/showthread.php?t=2990, http://www.alrashead.net/index.php?partd=23&derid=1630.

[4] Silakan simak, https://www.youtube.com/watch?v=16hDdA4ZNEs, https://www.youtube.com/watch?v=36aq4lGASFI, https ://qwww.youtube.com/watch?v=UKtqndDnf2A, https://www.youtube.com/watch?v=xbJqPzEjgHk, https://www.youtube.c[truncated by WhatsApp]